Rabu, 11 Februari 2015

DUA SIFAT NABI YANG SENGAJA KITA CAMPAKKAN






Jika harus didaftar, dua teratas dari ajaran moral dan sikap para Nabi yang sengaja kita tanggalkan adalah kesederhanaan dan kerendahhatian.
Kesederhanaan sekarang dijauhi orang karena dianggap kurang gaya dan udik, sedangkan kerendahatian hilang karena dinilai kurang ekspresif dan secara salah kaprah dianggap bentuk ketidakpercayaan diri.
Kesederhanaan adalah sebuah pilihan gaya hidup yang lebih rendah dari yang dapat orang usahkan. Tujuannya adalah untuk menimbulkan rasa syukur, membatasi kesenangan duniawi dan mengukuhkan empati.
Kesederhanaan harus dibedakan dengan kemiskinan dan keterbelakangan. Ukuran Kesederhanaan antara satu orang dan lainnya pun tak bisa disamakan. Misalnya, seseorang berpenghasilan Rp 1 miliar sebulan. Dia sederhana andai memilih rumah dengan harga Rp 1 miliar dan kendaraan Rp. 500juta.
Pada kasus lain, seseorang menungganggi motor seharga Rp 50 juta, sedangkan gajinya Cuma 3 juta/bulan. Dipastikan, dia bakal selalu was-was jika motornya diinjak nyamuk sekalipun. Dia telah melampaui batas normal dan jauh dari sederhana.
Sementara itu, rendah hati adalah menahan diri dari menceritakan atau mengungkapkan kehebatan diri demi menjauhi sifat pamer, mencederai perasaan orang lain dan kesombongan. Rendah hati akan menumbuhkan cinta kasih dan apresiasi kepada sesama.
Sayangnya, di era maraknya media sosial seperti sekarang, rasanya kesederhanan dan kerendah-hatian menjadi kabur. Sepertinya, segala kehebatan dan kepemilikan harus kita tunjukkan ke orang ramai.
Kita terlalu larut mengunggah kehebatan diri melalui guritan kata dan jepretan gambar, mengabarkan aktivitas terbaik yang pernah kita lakukan, bahkan menceritakan ibadah yang sudah dikerjakan.
Tentu, tak akan ada orang yang mau mengakui kalau itu adalah kesengajaan untuk mendepak sifat sederhana dan tawadhu' dari jiwa kita. Namun, kita patut waspada karena sudah tabiat manusia ingin diakui walaupun dengan mengorbankan apapun, apalagi "cuma" kesederhanaan dan kerendahhatian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar