Kamis, 22 Januari 2015

Cerita Seorang Guru di Ironisia



Guru harus menjadi arsitek yang membangun jembatan bagi siswanya menuju masa depan. Bukan sebaliknya, mengayuh roda menyorong siswanya ke belakang dengan berulang-ulang mengatakan,”dulu di jaman saya, dulu guru saya, dulu waktu saya sekolah, dulu,,, dulu,,, dulu,” terlalu percaya diri mengatakan bahwa masa lalu lebih baik dari sekarang.

Padahal, semua tahu kalau masa kini adalah kreasi masa lalu. Saat ini semua mafhum indeks pembangunan manusia negara ini terpuruk. Tentu, kesalahan secara sistemik ada di masa lalu karena para pemangku kebijakan adalah produk di era itu.

Untuk menghadapi guru tipe tersebut, siswa lebih baik diam dan menutup telinga, karena jika bicara, malah akan dijerumuskan, dibenamkan lebih dalam ke belakang.

Jika guru buta dengan masa depan, siswa lebih baik fokus dengan masa kini sambil secara inovatif melihat jauh ke depan, memprediksi sendiri apa yang bakal terjadi dan strategi apa yang harus disiapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar