Kamis, 22 Januari 2015

RUKUN IDEOLOGISASI NEGERI IRONISIA




Jika ingin ingin memasukkan ideologi (sesuatu yang diyakini sebagai kebenaran) tertentu ke orang lain, atau ingin mengenali diri sendiri apakah sedang menjadi sasaran proses itu, baiknya memperhatikan lima rukun proses ideologisasi. Lima rukun tersebut adalah:

1. Bersaksi tak ada kelompok yang benar selain kelompok sendiri. Nafikan kebenaran kelompok lain. Pastikan dari awal ditegaskan bahwa kelompok lain sedang tersesat, perlu diluruskan dan didoakan supaya kembali ke jalan yang lurus. Penafian kesesatan kelompok lain dimulai dari dosis yang rendah, dan terus ditingkatkan seiring intensitas pertemuan.

2. Puji habis-habisan bahwa anggota yang baru adalah orang-orang yang berada di jalan yang benar ketika masuk ke organisasi. Katakan mereka adalah orang-orang istimewa, yang terpilih, yang mendapat petunjuk dan sejenisnya.

3. Buat jargon atau laras bahasa yang ekslusif, yang akan dipakai dalam percakapan sehari-hari. Lalu, lekatkan konotasi-konotasi tertentu pada ungkapan tersebut.

4. Lakukan proses itu berulang-ulang, secara simultan alias tanpa henti selama kurun tertentu. Apapun yang dilakukan secara berulang-ulang akan menjadi ideologi. Sekali tak hadir dalam agenda pertemuan, sasaran harus dikejar sampai ideologi itu masuk di kepala mereka.

5. Setelah ada tanda ideologi itu tertanam, kasih doi jabatan/pekerjaan, minimal penyebar pamflet atau perekrut calon anggota baru. Dengan cara ini, harga dirinya bakal terjaga dan ideologi tak akan pudar selamanya.

Silakan dicoba sekaligus melirik ke diri sendiri. Apapun bisa menjadi ideologi selama diterima sebagai kebenaran oleh seseorang. Aliran kepercayaan, politik, hingga merek sebuah produk dapat menjadi ideologi.
Jadi, tak perlu bangga jika kita sedang memeluk ideologi tertentu karena yang dinamakan ideologi tak ada kaitannya dengan kebenaran hakiki. Dengan kata lain, ideologi sekadar kebenaran personal atau kelompok secara sempit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar