Kamis, 22 Januari 2015

KEPADA PARA PERUMIT DI NEGERI IRONISIA


Perkara mempersulit terjadi di banyak tempat di negeri Ironisia. Juaranya adalah para birokrat, runner-upnya adalah guru kepada murid. Padahal, di saat yang sama, mereka mengaku beragama.
Tuhan menegaskan, “Allah menghendaki untuk kalian kemudahan, dan Dia tak menghendaki bagi kalian kesukaran,” (al-Baqarah:185).

Ini adalah salah satu dasar syariat dalam beribadah (juga bermuamalah). Namun, banyak orang mengedepankan kesukaran dan kesempitan bagi orang lain, yang tujuan utamanya hanya untuk menunjukkan bahwa banyak hal tergantung pada dirinya. Dengan kata lain, dia hendak menyemprot, "Tau gak kalo gue ini orang penting!?"

Hendaknya orang-orang seperti ini melihat pengertian takwa paling asasi—sebagai parameter kemuliaan seorang yang beragama—menurut salah seorang ulama, yakni ‘peneladanan sifat2 Allah’, yang salah satunya adalah mempermudah segala urusan tadi.

Kata Rasulullah, “Siapa yang mempermudah orang yang kesulitan, Allah akan menggampangkannya di dunia dan akhirat,” (HR. Muslim)
Setidaknya, jika tak bisa ikhlas ingin mensukseskan urusan orang lain, ada baiknya mempermudah untuk kepentingan pribadi kelak di hari akhir.
Yang pekerjaannya di birokrasi dan mengajar tak perlu sewot, kecuali pelaku. Lagipula, ini hanya terjadi di negeri Ironisia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar